Dampak Peredaran Produk China di Pasar Indonesia

By | July 15, 2023
Spread the love

Banyak barang dari China yang ada di Indonesia seperti smartphone dan masih banyak jenis lainnya. Maraknya produk China di Indonesia karena memang harganya yang murah namun memiliki kualitas yang tidak kalah baik dengan barang yang ada di pasaran.

Terkait masalah kualitas, banyak yang mempertanyakannya akan tetapi permintaan konsumen tetap meningkat karena memang harganya yang murah. Jadi tidak dipungkiri banyak pembeli yang menaruh minat pada barang tersebut.

Alasan Banyak Barang Impor China

Memang hadirnya produk China di Indonesia bukan tanpa alasan dan alasan yang paling mendasar dikarenakan harga produknya yang murah. Sayangnya banyak yang beranggapan jika barang murah kualitas buruk padahal tidak demikian karena seiring dengan berjalannya waktu, mutunya juga ikut meningkat.

Kondisi tersebut sangat menguntungkan terlebih untuk konsumen akhir yang memang sering mengikuti “tren”. Hal ini karena tidak sedikit konsumen yang merasa cepat bosan lalu ingin segera melakukan pergantian produk yang dimilikinya.

Pastinya harga produk yang terbilang murah, mau berapa kali pun melakukan pergantian maka tidak akan terasa mahal. Untuk pebisnis, pastinya tingkat konsumsi pasar tinggi menjadi suatu keuntungan yang pastinya akan sayang dilewatkan.

Kualitas Barang China Perlahan Menguasai Pasar

Memang produk China terkenal sangat murah, akan tetapi tidak mungkin China akan selalu bergantung pada masalah harga guna mempertahankan usahanya. Faktanya yakni banyak orang menjadi pelanggan tetap produk China.

Pastinya jika kualitas tidak memuaskan tentu saja tidak akan pelanggan yang datang kembali untuk membeli. Jadi mulai timbul pertanyaan mengenai apa yang membuat para konsumen tadi mulai tertarik dengan produk China dan berikut merupakan hal yang mendasari kenapa merk China bisa menguasai pasar.

Harga murah

Sudah bukan menjadi rahasia lagi jika barang dari China ini memiliki harga yang murah bahkan harganya tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan negara lainnya. Sebenarnya kualitas barangnya beragam dan tergolong dari permintaan konsumen.

Ketika konsumen meminta kualitas yang lebih premium maka China juga bisa membuatnya. Jadi bisa ditarik kesimpulan jika kualitas produk China nyatanya tidaklah seburuk itu. Akan tetapi banyak konsumen atau importir yang menginginkan harga serendah mungkin. Aspek lainnya yakni bahan bakunya murah dan mudah ditemukan.

Lihat juga : Cara Mengatasi Hambatan Impor Barang Dari China

Perkembangan produknya mengikuti tren

Di era yang serba digital, informasi pastinya beredar secara cepat dan mudah untuk diakses. Jadi pengaruh budaya luar sangat mudah masuk ke Indonesia dan banyak hal baru yang bisa masuk merupakan suatu tren.

Nantinya, China memproduksi barang yang tengah viral dan dijual dengan harga murah namun speknya bagus. Nantinya, importir akan memberikan kesempatan tadi mendistribusikan barang tersebut.

Jadi barangnya akan lebih murah serta kualitasnya serupa bisa menarik pembeli. Bahkan China ini berorientasi ke produknya serta memasang iklan lewat sosial media dengan menarik.

Produksi memakai mesin berteknologi tinggi

Salah satu alasan kenapa produk China harganya murah dikarenakan dalam produksinya memakai teknologi canggih sehingga produksi massal menjadi lebih mudah. Jadi hal tersebut bisa menekan biaya operasional jadi lebih murah serta cepat.

Pengaruh Barang Impor China di Indonesia

Masuknya produk China yang kemudian membanjiri pasar lokal dikarenakan adanya China ASEAN Free Trade Area (CAFTA) dan sudah diberlakukan semenjak 2010. Semenjak itulah perdagangan bebas antara ASEAN serta China berlaku sehingga barang China sangatlah mudah masuk ke Indonesia terlebih barang China tidak dikenakan biaya alias nol persen untuk dapat masuk Indonesia.

Perlu diketahui disini jika FTA melibatkan enam negara yang ada di ASEAN dan pada tahun 2015 jumlahnya ikut bertambah dengan masuknya negara lain seperti Vietnam, Myanmar, Laos, dan Kamboja.

Hal tersebut sudah pasti menjadi suatu berkah tersendiri untuk produsen China. Mereka bisa memasukkan produknya secara mudah untuk masuk ke industri di dalam negeri. Dengan adanya biaya masuk sebesar 0 persen bisa membuat ketertarikan dari produsen China melakukan ekspansi ke pasar lokal melalui barang yang diproduksinya.

Tidak dipungkiri CAFTA menjadi mimpi buruk untuk produsen lokal di Indonesia. Kendati pemerintah telah menyatakan kesiapannya pada dampak negatif CAFTA, akan tetapi tidak dengan produsen lokal. Para produsen lokal merasa waswas akan ekspansi tersebut karena memang ekspansi yang dilakukan sangat besar-besaran.

Salah satu barang dari China yang laku di Indonesia berupa produk tekstilnya. Bahkan pusat tekstil terbesar di Indonesia yakni Tanah Abang sebagian besar produknya sudah didominasi oleh produk buatan China yakni sebesar 80% dan sisanya adalah produk lokal.

Produk China banyak dijadikan pilihan karena memang kualitas serta harganya tergolong lebih rendah jika dibandingkan dengan produk lokal. Tidak hanya tekstil saja, bahkan aksesoris juga kebanyakan yang beredar saat ini buatan China.

Membanjirnya produk buatan China yang ada di Indonesia memang menguntungkan untuk para importir dan konsumen akhir. Akan tetapi hal ini tentu saja memberikan dampak yang kurang baik terhadap produsen baju dalam negeri.

Terlebih lagi barang produksi China tidak terbatas pada pakaian modern saja namun juga pakaian tradisional seperti batik. Harga yang ditawarkan lebih murah namun kualitasnya lebih bagus dibandingkan produk lokal.

Hal semacam ini tidak dipungkiri membuat lesu para UMKM Indonesia dan jika dibiarkan dalam jangka waktu lama akan sangat merugikan. Bisa saja produsen dalam negeri terpaksa gulung tikar karena minat pembeli yang semakin berkurang.

Memang ekspansi produk China di Indonesia tidak terlepas dari campur tangan pemerintah Indonesia melalui kebijakannya. Dalam artian ekspansi akan mensejahterakan produk China dan berdampak sebaliknya pada Indonesia.

Salah satu cara untuk mengurangi ekspansi dari segi pemerintah sebaiknya mengkaji ulang masalah perdagangan bebas dan memberikan biaya pada barang yang masuk. Tentunya dengan adanya biaya masuk tadi membuat harga barang dari China menjadi lebih mahal sehingga produk lokal bisa tetap bersaing.

Untuk Masyarakat Indonesia sebaiknya gunakanlah produk lokal dengan cara membeli produk yang memiliki label “100% Indonesia”. Memang terkadang harga yang ditawarkan akan lebih mahal, namun itu tidak masalah. Sedikit gerakan kecil bisa membuat ekonomi Indonesia tetap berjalan dan bisa bertahan.

Kemudian untuk produsen ada baiknya terus melakukan inovasi terhadap produk buatannya. Di era digital seperti saat ini mencari inovasi ataupun kreasi tidaklah sulit karena informasi sangat mudah didapatkan.

Terus lakukan inovasi dengan berpikir secara kreatif dan jangan lupa untuk berinvestasi pada peralatan yang digunakan. Semakin canggih mesinnya maka biaya produksi akan berkurang dan mampu memproduksi masal. Memang awalnya biaya yang dikeluarkan besar namun setelahnya kalian akan merasakan keuntungannya.

Itulah informasi terkait kenapa barang China banyak beredar di Indonesia dan harganya murah. Banyaknya produk China ini bisa berdampak negatif maka kalian sebagai warga Indonesia lebih bijak ketika membeli dan memilih produk lokal.